Teringat kembali, waktu itu …
Pukul 01.00, dini hari di perkemahan Kalimati ±2700 Mdpl, tepat di bawah kaki Gunung Semeru. Cuaca dingin menusuk-nusuk hingga ke tulang. Seorang kawan membangunkan aku yang tengah bersembunyi dalam tenda mungil, meringkuk di dalam sleeping bag menahan dingin, aku dalam tidur yang nyenyak. Dia bernama Adit, seorang kawan yang dulu seprofesi denganku. Dia lah yang mengajak aku mengikuti pendakian ini. Dia menggoyang-goyangkan ujung kakiku, sambil berkata menyuruhku untuk bangun karena waktunya summit attack. Continue reading